berikut adalah contoh drama bahasa indonesia
Kera Sakti
Narator : Pada suatu hari hiduplah
seekor kera yang sangat sakti yang bisa mengalahkan para dewa di kagangan. Sehingga ia pun dapat
mengacaukan kayangan. Akibatnya ia dihukum oleh Buddha di gunung suci tempat
hukuman dewa yang jahat.
Buddha : “Pada suatu hari nanti, akan
ada seseorang yang akan membebaskanmu dari hukum ini dan ia akan menjadi
gurumu.”
Kera Sakti : “Argggghhhh.....”
500
Tahun Kemudian
Narator : Ada seorang biksu suci yang
bernama biksu Tong Sam Cong. Suatu saat ia mendapat sebuah pencerahan dari Dewi
Kwan Im, untuk sebuag misi suci.
Dewi : “Ambillah tongkat dan
mahkota ini, sebagai pemberian dariku.”
Biksu : “Baiklah, Terimakasih.”
Narator : Kemudian biksu tong pergi
untuk menjalankan misinya ini. Tiba-tiba ia mendengar suara keras di balik
gunung.
Gokong : “Tolong,tolong. Siapapun yang
disana tolong saya...... Saya terjebak di dalam gunung ini!”
Biksu : “Dimana Kau? Aku akan
membebatkanmu!”
Gokong : “Dibawah sini...”
Biksu : “Bagaimana saya
membebarkanmu?”
Gokong : “Dengan mengambil segel berupa
keratat itu!, maka aku akan bebas!”
Biksu : “ Baiklah, akan aku
coba!”
Narator : Dengan seketika gunung itu
hancur dan Gokong pun terbebas.
Gokong : “Bagaimana kau tahu mantra
unuk membuka segel itu?”
Biksu : “ Mantra ini pernah
diajarkan padaku oleh Dewi Kwan Im>”
Narator : Datanglah Dewi Kwan Im...
Biksu : “Hormat Dewi”
Dewi : “Gokong, ini adalah
gurumu yang dijanjikan oleh Budha. Dan kau Tong Sam Cong ini adalah muridmu
yang akan menemanimu dalam menjalankan misimu. Gokong pakailah simpai pemberian
dariku ini.”
Gokong : “Baiklah Dewi.”
Narator : Gokong pun memakai simpai itu.
Dewi Kwan Im : “Tom Sam Cong kau boleh mengemas dan
menjalankan misimu.”
Biksu : “ Gokong, ambilkan
barangnya!”
Narator : Sementara Gokong mengemas
barangnya, Dewi pun berbicara kepada Tom Sam Cong.
Dewi : “Tom Sam Cong, simpai itu
tadi dapat menjadi alat pengontrol si Gokong agar dia menurut.
Biksu Tong : “Tapi bagaimana caranya Dewi?”
Dewi : “Bacakan mantra untuk
membuat simpainya bekerja.”
Biksu Tong : “Baiklah Dewi.”
Narator : Dewi Kwan Im pun pergi dan
Gokong pun menemui gerunya.
Gokong : “Ayo kita melanjutkan
perjalann ini geru”
Biksu : “Baiklah...”
Narator : Mereka pun melanjutkan
perjalanannya..
Biksu : “Gokong, beristirahatlah
dulu disini..”
Gokong : “Baiklah,guru...”
Narator : Gokong dan Biksu Tong pun
pergi melanjutkan perjalnan dan sampailah di hutan yang dekat sungai.
Biksu : “Gokong, kita
beristirahat disini.”
Gokong : “Baiklah Guru.”
Gokong : “Kenapa aku harus menurut pada
biksu yang lemah padahal kayangan saja bisa aku hancurkan.
Narator : Gokong pun kembali dan melihat
gurunya sedang meditasi.
Gokong : “Lebih baik akan kubunuh saja
dia, selagi dia meditasi.”
Gokong : “Ampun Guru, ampun guru”
Biksu : “Baiklah, tapi
berjanjilah kau tak akan mengulanginya.”
Gokong : “Baiklah Guru, aku
berjanji>”
Narator : Dan mereka pun melanjutkan
perjalanannya kembali. Tibalah ia disuatu desa, dan dilihatlah ada seekor
siluman yang mengacaukan desa.
Gokong : “Hei siluman, jangan berani
kau mengacaukan desa ini. Kalau berani kau lawan aku saja.”
Patkai : “Baiklah, siapa takut...”
Patkai : “Ampunilah saya kakak”
Gokong : “Baklah, kau akan kuampuni
asalkan kau mau bertobat, dan mengikuti jalan yang benar.
Patkai : “Baiklah”
Mereka : Hormat Dewi
Dewi Kwan Im : “Patkai, bertobatlah maka kau akan
diampuni”
Patkai : “Baiklah Dewi”
Dewi Kwan : “Baik, jika begitu kau akan menemani
Biksu Tong pergi menjalankan misi sucinay.
Patkai : “Baiklah Dewi.”
Patkai : “Guru, maafkan aku guru.”
Guru : “Tidak apa, selalu ada
jalan bagi orang yang bertobat.”
Narator : Mereka bertigapun melanjutkan
misi sucinya.
Biksu : “ Gokong kita
beristirahat disini sebentar.
Gokong : “Baik guru,Patkai....”
Patkai : “ Ya kak Gokong”
Gokong : “Carikan buah-buahan untuk
guru”
Patkai : “Baiklah
Patkai : “Aduh... lelah sekali, dia
pikir siapa dia seenaknya berani menyuruhku, dasar kera sialan.”
Patkai : “Lebih baik aku tidur
saja.”
Rampok : “Serahkan hartamu!”
Pakai : “Beraninya kau menyerang
aku”
(Patkai
diserang segerombolan rampok tetapi ia bisa mengatasinya)
Gokong : “Guru aakah mendengar suara
itu?”
Biksu : “Ya au dengar, cepat
temui Patkai, mungkin dia sedang diserang.”
Gokong : “Baik Guru.”
Nartaor : Tiba-tiba datanglah seorang
siluman yang mencuri Biksu Tong, sedangkan Gokong membantu Patkai.
Patkai : “Kakak, kenapa kau
membantuku?”
Gokong : “Aku disuruh guru.”
Patkai : “Lalu bagaimana dengan
guru?”
Gokong : “Bodoh sekali aku, guru aku
tinggalkan sendirian.”
Patkai : “Aduh, ayo cepat kita temui
guru.”
Narator : Tibalah mereka di tempat awal
mereka meninggalkan guru.
Patkai : “Dimana guru?”
Patkai : “Guru........Guru..”
Gokong : “Ayo kita cari guru!”
Narator : Sambil mereka mencari,siluman
itu pun sampai di markasnya.
Siluman : “Biksu lemah, cepat ajarkan
aku bagaimana menjadi baik!”
Biksu : “Hilangkan amarah dalam
hatimu terlebih dahulu!”
Siluman : “Apakah perkataanmu bisa
dipercaya?,dasar biksu pembohong”
(siluman ingin memukul biksu tapi Gokong datang)
Patkai : “Dasar siluman pengecut,
beraninya kau mencuri guru kami saat sendirian”
Siluman : “ Ayo maju!”
(Mereka berkelahi)
Gokong : “Guru, aku bunuh saja siluman
ini”
Biksu : “Jangan Gokong”
Narator : Dewi Kwan Im pun datang dan
melerai mereka
Mereka : “Hormat Dewi”
Dewi : “Gokong janganlah kau
bunuh dia”
Dewi : “Dan kau San Ceng, sesungguhnya
kau berhati mulia tetapi karena jalanmu salah maka kau tak bisa bertobat”
San Ceng : “Lantas bagaimana Dewi, bagaimana
kau bertobat?”
Dewi : ‘Pergilah bersama mereka
untuk menjalankan misi suci agar pertobatanmu berhasil”
San Ceng : “Baiklah Dewi”
Narator : Dewi Kwan Im pergi dan mereka
pun kembali melanjutkan perjalanan, sampai suatu saat mereka bertemu siluman
yang sakti.
Siluman Kebau : “Hai kalian, beraninya kalian lewat daerah”
Biksu : “Tuan, kami hanya ingin
lewat”
Kerbau : “Jika kalian lewat, maka
kalian harus bertarung
(mereka bertarung dan kerbau kalah)
Kerbau : “Awas kalian, aku akan balas
dendam”
Patkai : “Coba saja kerbau jelek”
Narator : Karena kerbau kalah maka ia
mencari bantuan
Kerbau 1 : “Hai kakak...... kakak”
Kerbau 2 : “ Ya ada apa?, kenapa wajahmu
babak belur seperti ini?”
Kerbau 1 : “Aku dipukuli oleh Sun Gokong
dan gerombolannya”
Kerbau 2 : “kalau begitu tunjukkan dimana
mereka, mereka akan segera merasakkan kekuatan hebatku ini.”
(mereka pun menemui Biksu Tong)
Kerbau 1 : “Hai kau kera jelek, ayo lawan
aku”
Kera : “Hai kau janagn lari”
(Gokong mengejar)
Kerbau 2 : “Hai kalian, serahkan biksu
itu1”
Patkai : “Enak saja, argghhh....”
(bertarung)
~Biksu dipukul dari belakang oleh Kerbau1 yang
berhasil lari dari Gokong
Gokong : “Dasar pengecut”
(Gokong kembali)
Gokong : “Patkai, San Ceng bangun”
Patkai : “Aduh...kepalaku sakit”
Sanceng : “Dimana guru?”
Patkai : “Guru diculik”
Gokong : “Ayo cari guru”
(Mereka mencari)
Kerbau 2 : “Disini mereka tidak akan bisa
menemukanku”
Kerbau 1 : “Kakak, aku dengar daging biksu
ini bisa membuat kita jadi sakti”
Kerbau 2 : “Kalau begitu kita jadikan dia
makan malam kita”
Kerbau 1 : “Ahahah.... kelihatannya lezat.”
Kerbau 2 : “Iya,betul”
(aduh kepalaku)
Gokong : “Aduh....duh... kepalaku”
San ceng : “Ada apa kak Gokong?”
Gokong : “Guru membarakan mantra
simpaiku”
San ceng : “Apakah kau tahu guru dimana?”
Gokong : “Ya Aku bisa mendeteksi
keberadaan guru”
Akhirnya mereka bisa menemukannya
Gokong : “Hai, kau kerbau jelek,
beraninya kau”
Patkai : “Ayo kita serang saja”
Sanceng : “Ayo”
(mereka bertarung)
Kerbau 1 : “ampun,ampun”
Kerbau 2 : “Kami menyerah”
Sanceng : “Ayo kita buat dia jera”
Patkai : “Kita cabut tanduknya saja”
Kerbau : “tidak,tiiidaaakk.....”
Biksu : “Bertobatlah, maka kau
akan diampuni”
Kerbau : “Baiklah Biksu”
Biksu : “Baiklah, sekarang
pergilah”
(kerbau
pergi)
Narator : Kerbau pergi dan mereka
melanjutkan perjalanan misi suci sampai akhirnya mendapatkan kesempurnaan dan
mereka pun jadi Budha
maaf bila ada kesalahan (karena membuat naskah sendiri)
semoga bermanfaat
keren suka deh sama filmnya
BalasHapusEMI